Tampilkan postingan dengan label penemu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penemu. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 April 2014

Ibnu Al Haitam Ilmuan Islam Terkemuka


Biografi Ibnu Al Haitham - Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang sangat hebat dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan. Walaupun tokoh ini lebih dikenal dalam bidang sains dan pengobatan tetapi dia juga memiliki kemahiran yang tinggi dalam bidang agama, falsafah, dan sebagainya. Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang yang miskin dari segi material tetapi kaya dengan ilmu pengetahuan. Berikut sekilas tentang salah satu tokoh Islam yang terkenal tersebut, biografi Ibnu Haitham.

Nama lengkapnya Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham (Bahasa Arab:ابو علی، حسن بن حسن بن الهيثم) atau Ibnu Haitham lahir di Basra, 965 M dan meninggal di Kairo, 1039 M ketika usianya 74 tahun, dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan.

Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Kemasyhurannya sebagai ilmuwan menyebabkan pemerintah Bani Fatimiyah di Mesir waktu itu, yaitu Pemerintah Khalifah Al-Hakim bin Amirillah (386-411H/996-1021M) mengundangnya ke Mesir. Maksud undangan Dinasti Fatimiyah itu adalah memanfaatkan keluasan ilmu yang dimiliki oleh Ibnu Haitham. Beliau diharapkan mampu mengatur banjir Sungai Nil yang kerap kali melanda negeri itu setiap tahun. Selama disana beliau juga memanfaatkan kesempatan itu untuk menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar. Sayangnya, beliau tidak dapat mewujudkan rancangan takungan raksasa yang dibuatnya kerana kurang peralatan canggih yang ada pada masa itu. Untuk melindungi dirinya dari kemurkaan pemerintah, beliau kemudian meninggalkan pekerjaan itu dengan berpura-pura hilang ingatan. Sehingga pada tahun 1021 Sultan Al- Hakim bin Amirillah telah mangkat dan dari tarikh itulah Ibnu Haitham kembali normal dan aktif dalam kegiatan ilmu.

Hasil daripada usaha itu, beliau telah menjadi seorang yang amat mahir dalam bidang sains, falak, matematik, geometri, pengobatan, dan falsafah. Sebelum itu beliau telah pergi ke Andalusia (Sepanyol), kiblat ilmu pengetahuan Eropa pada masa itu. Disana beliau mempelajari optik sehingga terkenal dalam bidang optik. Kini tulisannya mengenai mata, telah menjadi salah satu rujukan yang penting dalam bidang pengajian sains di Barat. Malahan kajiannya mengenai pengobatan mata telah menjadi asas kepada pengajian pengobatan modern mengenai mata.

Senin, 14 April 2014

Penemu Lensa Carl Zeis

Lensa Carl Zeiss dikenal karena kualitasnya yang sangat baik. Lensa Carl Zeiss merupakan satu jenis lensa terbaik dari banyak merk lensa yang beredar dipasaran. Nama dari lensa Carl Zeiss sendiri diambil dari nama penemunya yaitu Carl Zeis. Artikel kali ini akan membahas mengenai biografi Carl Zeiss penemu dari lensa carl zeiss. Carl Zeiss lahir pada tanggal 11 September 1816 di weimar, Jerman. Ia hidup sebelum masa kekaisaran Jerman, di mana ia kemudian masuk ke sekolah tata bahasa dan mulai magang di bawah bimbingan Dr Friedrich Körner, seorang mekanik dan menjadi pemasok ke pengadilan. ia kemudian mulai belajar dalam bidang matematika, fisika eksperimental, antropologi, mineralogi dan optik di University of Jena, Jerman. Setelah tujuh tahun belajar, pada 17 November 1846 membuka sebuah workshop dan toko yang kecil di Jena Neugasse No 7 dengan peralatan bengkel yang hampir tidak ada. Dia kemudian membuat banyak lensa tetapi masih sedikit pengakuan yang diberikan atas karyanya, hingga tahun 1847 ia kemudian mulai menyewa beberapa pekerja untuk membantunya.

Atas anjuran dari dosen di University of Jena, Mattias Jacob Schleiden, Zeiss berkonsentrasi mengerjakan usaha mikroskop. Pada 1847 Carl Zeiss kemudian mulai mencurahkan waktunya membuat mikroskop secara penuh. Inovasi pertama dari carl zeiss adalah mikroskop single-lens sederhana yang berdaya rendah yang ditujukan untuk perkerjaan membedah. Carl Zeiss berhasil menjual sebanyak 32 buah mikroskop buatannya selama tahun pertama produksinya. Carl Zeiss kemudian memutuskan untuk mencoba tantangan baru Tidak senang dengan mikroskop berdaya rendah, Zeiss mulai meningkatkan kekuatan dan membuat mikroskop majemuk yang lebih rumit, dengan kekuatan pembesaran lebih tinggi, serta yang pasti, lebih mahal harga nya.

Mikroskop majemuk memakai banyak lensa. Order ke bengkel Zeiss juga selalu mengalir. Dimana ia kemudian mulai memasarkannya secara besar besaran pada tahun 1857. Pada tahun 1861 ia kemudian dianugerahi medali emas di Pameran Industri Thuringian karena desain mikroskopnya. Mikroskopnya dianggap menjadi instrumen ilmiah yang terbaik di Jerman. Pada titik ini kemudian carl zeiss sudah memiliki sekitar dua puluh orang yang bekerja di pabriknya dan kemudian bisnisnya mulai berkembang. Pada tahun 1866 dalam sebuah lokakarya Zeiss menjual lebih dari seribu mikroskop buatannya.

Pada tahun 1872, zeiss kemudian berekrja sama dengan fisikawan Ernst Abbe. Upaya gabungan mereka kemudian mengarah pada penemuan kondisi sinus Abbe. Secara teoritis, kondisi sinus temuan Abbe sangat dapat meningkatkan seberapa baik lensa bisa dibuat. Namun, bentuk kaca cukup kuat untuk sepenuhnya menguji teori itu pada saat itu tidak ada. Abbe kemudian bertemu Otto Schott seorang ahli kimia kaca selama tiga puluh tahun yang baru saja menerima gelar doktor. Mereka kemudian berkolaborasi dan pada tahun 1886 kolaborasi mereka menghasilkan tipe kaca baru yang sepenuhnya bisa menggunakan kondisi sinus temuan Abbe.
Jenis baru kaca ini memungkinkan kelas baru tentang mikroskop obyektif.

Sabtu, 12 April 2014

Biografi Fibonansi

Perkembangan matematika pada abad pertengahan di Eropa seiring dengan lahirnya Leonardo dari Pisa yang lebih dikenal dengan julukan Fibonacci (artinya anak Bonaccio). Bonaccio sendiri artinya anak bodoh, tapi dia bukan orang bodoh karena jabatannya adalah seorang konsul yang wewakili Pisa. Jabatan yang dipegang ini membuat dia sering bepergian. Bersama anaknya, Leonardo, yang selalu mengikuti ke negara mana pun dia melakukan lawatan.

Fibonacci menulis buku Liber Abaci setelah terinspirasi pada kunjungannya ke Bugia, suatu kota yang sedang tumbuh di Aljazair. Ketika ayahnya bertugas di sana, seorang ahli matematika Arab memperlihatkan keajaiban sistem bilangan Hindu-Arab. Sistem yang mulai dikenal setelah jaman Perang Salib. Kalkulasi yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan notasi (bilangan) Romawi. Setelah Fibonacci mengamati semua kalkulasi yang dimungkinkan oleh sistem ini, dia memutuskan untuk belajar pada matematikawan Arab yang tinggal di sekitar Mediterania. Semangat belajarnya yang sangat mengebu-gebu membuat dia melakukan perjalanan ke Mesir, Syria, Yunani, Sisilia.

Mengarang buku
Tahun 1202 dia menerbitkan buku Liber Abaci dengan menggunakan – apa yang sekarang disebut dengan aljabar, dengan menggunakan numeral Hindu-Arabik. Buku ini memberi dampak besar karena muncul dunia baru dengan angka-angka yang bisa menggantikan sistem Yahudi, Yunani dan Romawi dengan angka dan huruf untuk menghitung dan kalkulasi.

Pendahuluan buku berisi dengan bagaimana menentukan jumlah digit dalam satuan numeral atau tabel penggandaan (baca: perkalian) dengan angka sepuluh, dengan angka seratus dan seterusnya. Kalkulasi dengan menggunakan seluruh angka dan pembagian, pecahan, akar, bahkan penyelesaian persamaan garis lurus (linier) dan persamaan kuadrat. Buku itu dilengkapi dengan latihan dan aplikasi sehingga menggairahkan pembacanya. Dasar pedagang, ilustrasi dalam dunia bisnis dengan angka-angka juga disajikan. Termasuk di sini adalah pembukuan bisnis (double entry), penggambaran tentang marjin keuntungan, perubahan (konversi) mata uang, konversi berat dan ukuran (kalibrasi), bahkan menyertakan penghitungan bunga. (Pada jaman itu riba, masih dilarang). Penguasa pada saat itu, Frederick, yang terpesona dengan Liber Abaci, ketika mengunjungi Pisa, memanggil Fibonacci untuk datang menghadap. Dihadapan banyak ahli dan melakukan tanya-jawab dan wawancara langsung, Fibonacci memecahkan problem aljabar dan persamaan kuadrat.

Pertemuan dengan Frederick dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh ahli-ahli tersebut, dibukukan dan diterbitkan tidak lama kemudian. Tahun 1225 dia mengeluarkan buku Liber Quadrotorum (buku tentang Kuadrat) yang dipersembahkannya untuk Sang raja. Dalam buku itu tercantum problem yang mampu mengusik “akal sehat” matematikawan yaitu tentang problem kelinci beranak-pinak Pertanyaan sederhana tapi diperlukan kejelian berpikir.

Selasa, 08 April 2014

Ibnu Rusyd Averrous

Ibnu Rusyd dilahirkan pada tahun 1126 M di Qurtubah (Cordoba) dari sebuah keluarga bangsawan terkemuka. Ayahnya adalah seorang ahli hukum yang cukup berpengaruh di Cordoba, dan banyak pula saudaranya yang menduduki posisi penting di pemerintahan. Latar belakang kelauarga tersebut sangat mempengaruhi proses pembentukan tingkat intelektualitasnya di kemudian hari. Abul al Walid Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Rusydi, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ibnu Rusydi atau Averrous, merupakan seorang ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh pada abad ke-12 dan beberapa abad berikutnya.

Ia adalah seorang filosof yang telah berjasa mengintegrasikan Islam dengan tradisi pemikiran Yunani. Kebesaran Ibnu Rusydi sebagai seorang pemikir sangat dipengaruhi oleh zeitgeist atau jiwa zamannya. Abad ke-12 dan beberapa abad sebelumnya merupakan zaman keemasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Dunia Islam, yang berpusat di Semenanjung Andalusia (Spanyol) di bawah pemerintahan Dinasti Abasiyah. Para penguasa muslim pada masa itu mendukung sekali perkembangan ilmu pengetahuan, bahkan mereka sering memerintahkan para ilmuwan untuk menggali kembali warisan intelektual Yunani yang masih tersisa, sehingga nama-nama ilmuwan besar Yunani seperti Aristoteles, Plato, Phitagoras, ataupun Euclides dengan karya-karyanya masih tetap terpelihara sampai sekarang.

Liku-liku perjalanan hidup pemikir besar ini sangatlah menarik. Ibnu Rusydi dapat digolongkan sebagai seorang ilmuwan yang komplit. Selain sebagai seorang ahli filsafat, ia juga dikenal sebagai seorang yang ahli dalam bidang kedokteran, sastra, logika, ilmu-ilmu pasti, di samping sangat menguasai pula pengetahuan keislaman, khususnya dalam tafsir Al Qur’an dan Hadits
ataupun dalam bidang hukum dan fikih. Bahkan karya terbesarnya dalam bidang kedokteran, yaitu Al Kuliyat Fil-Tibb atau (Hal-Hal yang Umum tentang Ilmu Pengobatan) telah menjadi rujukan utama dalam bidang kedokteran.

Kecerdasan yang luar biasa dan pemahamannya yang mendalam dalam banyak disiplin ilmu, menyebabkan ia diangkat menjadi kepala qadi atau hakim agung Cordoba, jabatan yang pernah dipegang oleh kakeknya pada masa pemerintahan Dinasti al Murabitun di Afrika Utara.Posisi yang prestisius dan tentunya diimpikan banyak orang. Posisi tersebut ia pegang pada masa pemerintahan Khalihaf Abu Ya’kub Yusuf dan anaknya Khalifah Abu Yusuf.

Hal terpenting dari kiprah Ibnu Rusydi dalam bidang ilmu pengetahuan adalah usahanya untuk menerjemahkan dan melengkapi karya-karya pemikir Yunani, terutama karya Aristoteles dan Plato, yang mempunyai pengaruh selama berabad-abad lamanya. Antara tahun 1169-1195, Ibnu Rusydi menulis satu segi komentar terhadap karya-karya Aristoteles, seperti De Organon, De Anima, Phiysica, Metaphisica, De Partibus Animalia, Parna Naturalisi, Metodologica, Rhetorica, dan Nichomachean Ethick. Semua komentarnya tergabung dalam sebuah versi Latin melengkapi karya Aristoteles. Komentar-komentarnya sangat berpengaruh terhadap pembentukan tradisi intelektual kaum Yahudi dan Nasrani.

Analisanya telah mampu menghadirkan secara lengkap pemikiran Aristoteles. Ia pun melengkapi telaahnya dengan menggunanakan komentar-komentar klasik dari Themisius, Alexander of Aphiordisius, al Farabi dengan Falasifah-nya, dan komentar Ibnu Sina. Komentarnya terhadap percobaan Aristoteles mengenai ilmu-ilmu alam, memperlihatkan kemampuan luar biasa dalam menghasilkan sebuah observasi.

Senin, 07 April 2014

Michael Faraday Penemu Dinamo dan Kelistrikan

Michael Faraday lahir tahun 1791 di Newington, Inggris. Berasal-usul dari keluarga tak berpunya dan umumnya belajar sendiri. Di usia empat belas tahun dia magang jadi tukang jilid dan jual buku, dan kesempatan inilah yang digunakannya banyak baca buku seperti orang kesetanan. Tatkala umurnya menginjak dua puluh tahun, dia mengunjungi ceramah-ceramah yang diberikan oleh ilmuwan Inggris kenamaan Sir Humphry Davy. Faraday terpesona dan ternganga-nganga. Ditulisnya surat kepada Davy dan pendek ceritera untung baik diterima sebagai asistennya. Hanya dalam tempo beberapa tahun, Faraday sudah bisa membikin penemuan-penemuan baru atas hasil kreasinya sendiri. Meski dia tidak punya latar belakang yang memadai di bidang matematika, selaku ahli ilmu alam dia tak terlawankan.

Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnit kompas biasa dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Ini membikin Faraday berkesimpulan, jika magnit diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas dimana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnit sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapapun primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan “nenek moyang” dari semua motor listrik yang digunakan dunia sekarang ini.

Ini merupakan pembuka jalan yang luar biasa. Tetapi, faedah kegunaan praktisnya terbatas, sepanjang tidak ada metode untuk menggerakkan arus listrik selain dari baterei kimiawi sederhana pada saat itu. Faraday yakin, mesti ada suatu cara penggunaan magnit untuk menggerakkan listrik, dan dia terus-menerus mencari jalan bagaimana menemukan metode itu. Kini, magnit yang tak berpindah-pindah tidak mempengaruhi arus listrik yang berdekatan dengan kawat. Tetapi di tahun 1831, Faraday menemukan bahwa bilamana magnit dilalui lewat sepotong kawat,
arus akan mengalir di kawat sedangkan magnit bergerak. Keadaan ini disebut “pengaruh elektro magnetik,” dan penemuan ini disebut “Hukum Faraday” dan pada umumnya dianggap penemuan Faraday yang terpenting dan terbesar.

Ini merupakan penemuan yang monumental, dengan dua alasan. Pertama, “Hukum Faraday” mempunyai arti penting yang mendasar dalam hubungan dengan pengertian teoritis kita tentang elektro magnetik. Kedua, elektro magnetik dapat digunakan untuk menggerakkan secara terus-menerus arus aliran listrik seperti diperagakan sendiri oleh Faraday lewat pembuatan dinamo listrik pertama. Meski generator tenaga pembangkit listrik kita untuk mensuplai kota dan pabrik dewasa ini jauh lebih sempurna ketimbang apa yang diperbuat Faraday, tetapi kesemuanya berdasar pada prinsip serupa dengan pengaruh elektro magnetik.

Faraday juga memberi sumbangan di bidang kimia. Dia membuat rencana mengubah gas jadi cairan, dia menemukan pelbagai jenis kimiawi termasuk benzene. Karya lebih penting lagi adalah usahanya di bidang elektro kimia (penyelidikan tentang akibat kimia terhadap arus listrik). Penyelidikan Faraday dengan ketelitian tinggi menghasilkan dua hukum “elektrolysis” yang penyebutannya dirangkaikan dengan namanya yang merupakan dasar dari elektro kimia. Dia juga mempopulerkan banyak sekali istilah yang digunakan dalam bidang itu seperti: anode, cathode, electrode dan ion.

Dan adalah Faraday jua yang memperkenalkan ke dunia fisika gagasan penting tentang garis magnetik dan garis kekuatan listrik. Dengan penekanan bahwa bukan magnit sendiri melainkan medan diantaranya, dia menolong mempersiapkan jalan untuk pelbagai macam kemajuan di bidang fisika modern, termasuk pernyataan Maxwell tentang persamaan antara dua ekspresi lewat tanda (=) seperti 2x + 5 = 10. Faraday juga menemukan, jika perpaduan dua cahaya dilewatkan melalui bidang magnit, perpaduannya akan mengalami perubahan. Penemuan ini punya makna penting khusus, karena ini merupakan petunjuk pertama bahwa ada hubungan antara cahaya dengan magnit.

Faraday bukan cuma cerdas tetapi juga tampan dan punya gaya sebagai penceramah. Tetapi, dia sederhana, tak ambil peduli dalam hal kemasyhuran, duit dan sanjungan. Dia menolak diberi gelar kebangsawanan dan juga menolak jadi ketua British Royal Society. Hidup perkawinannya panjang dan berbahagia, cuma tak punya anak. Dia tutup usia tahun 1867 di dekat kota London.

MICHAEL FARADAY 1791-1867

Minggu, 06 April 2014

Louis Pasteur Penemu Vaksin

Louis Pasteur 91822-1895) lahir di kota Dole tahun 1822, bagian timur Perancis. Sebagai mahasiswa di Paris dia memperdalam ilmu pengetahuan. Kegeniusannya belum tampak tatkala jadi mahasiswa bahkan salah seorang mahagurunya menganggap Pasteur "sedang-sedang" saja dalam ilmu kimia. Baru sesudah dia meraih gelar Doktor di tahun 1847, Pasteur membuktikan ucapan profesornya keliru besar. Penyelidikannya tentang asam traktat (tartaric acid) pada kaca mengangkat derajatnya ke tingkat ahli kimia yang tersohor di saat umurnya baru dua puluh enam tahun.

Kemudian dia mengalihkan perhatiannya kepada penyelidikan tentang peragian dan membuktikan bahwa proses ini persis seperti proses yang terjadi pada sejenis mikro organisme lainnya dapat memprodusir hasil-hasil yang tidak dikehendaki dalam hal peragian minuman. Pendapat ini segera menuntunnya kegagasan lain bahwa semacam mikro organisme dapat pula menghasilkan hal-hal yang tidak diharapkan dan dapat membawa pengaruh baik terhadap manusia maupun hewan.

Pasteur dalam laboratoriumnya

Pasteur bukanlah orang pertama yang memasalahkan teori baksil penyakit. Hipotesa serupa telah pernah dikembangkan lebih dulu oleh Girolamo Fracastoro, Friedrich Henle dan banyak lainnya lagi. Tetapi, Pasteurlah yang paling menonjol dalam hal teori kuman penyakit yang dibuktikannya lewat serentetan percobaan dan demonstrasi yang merupakan faktor utama dan meyakinkan masyarakat cerdik pandai bahwa teorinya benar.

Apabila penyakit disebabkan oleh baksil, tampaknya masuk akal bahwa dengan mencegah masuknya baksil itu ke dalam tubuh manusia, penyakit itu bisa dihindari. Karena itu Pasteur menekankan pentingnya metode antiseptik buat para dokter, dan dia punya pengaruh besar terhadap Joseph Lister yang memperkenalkan cara antiseptik kedalam bidang pembedahan.

Bakteri yang berbahaya dapat memasuki tubuh manusia lewat makanan dan minuman. Pasteur mengembangkan teknik (biasa disebut pasteurisasi) untuk memusnahkan mikro organisme dalam minuman. Teknik ini, jika dipraktekkan, dapat membinasakan susu yang kejangkitan hama sebagai penyebab infeksi.

Tatkala umurnya mendekati pertengahan lima puluhan, Pasteur beralih lagi perhatiannya kepada penyelidikan baksil penyakit ternak, sejenis penyakit infeksi serius yang menyerang binatang ternak dan binatang-binatang lain, tidak kecuali manusia. Pasteur mampu menunjukkan bahwa sejenis baksil menjadi sebab sesuatu penyakit. Karya lebih penting lainnya ialah pengembangan tekniknya memproduksi corak baksil penyakit ternak yang sudah dilemahkan. Dengan cara disuntikkan ke
tubuh ternak, baksil penyakit yang sudah dilemahkan ini dapat menimbulkan penyakit yang ringan dan tidak mengakibatkan fatal sehingga memungkinkan ternak-ternak itu memperoleh kekebalan untuk menghadapi penyakit normal. Demonstrasi Pasteur di depan umum mengenai efektivitas teknik mengebalkan hewan dari baksil penyakit ternak menimbulkan kegemparan. Segera disadari bahwa metode umum dapat digunakan untuk pencegahan rupa-rupa penyakit masyarakat.

Pasteur dengan alat bakterinya

Penemuan pribadi Pasteur yang paling termasyhur adalah pengembangan teknik penyuntikan terhadap manusia untuk mencegah penyakit Rabies yang ditakuti. Lain-lain ilmuwan, dengan meniru gagasan dasar Pasteur, sejak itu mengembangkan vaksin untuk mencegah lain-lain penyakit berat seperti tifus dan poliomyelitis.

Pasteur, seorang yang suka kerja luar biasa banyak, menciptakan penemuan-penemuan kurang penting namun tetap berguna bagi keharuman namanya. Adalah tak lain dari penemuannya --melebihi arti penemuan orang-orang lain-- yang secara meyakinkan mendemonstrasikan bahwa mikro organisme tidak tumbuh lewat pembiakan. Pasteur juga menemukan fenomena anaerobiosis, misalnya sesuatu mikro organisme dapat hidup dalam ketiadaan udara maupun oksigen. Karya Pasteur mengenai penyakit ulat sutera mendatangkan nilai komersial yang tinggi. Penemuan lainnya adalah pengembangan vaksin untuk mencegah berjangkitnya penyakit kolera pada ayam dan penyakit yang menyerang unggas. Pasteur menghembuskan nafas terakhir di dekat Paris tahun 1895.

Orang sering membuat bandingan antara Pasteur dengan Edward Jenner, ahli fisika Inggris yang mengembangkan vaksin untuk pencegahan cacar. Meskipun Jenner melakukannya 80 tahun sebelum Pasteur, saya menganggap arti penting Jenner tidaklah sebesar Pasteur, karena sistem pengebalannya berlaku hanya untuk satu jenis penyakit saja, sedangkan sistem Pasteur dapat --dan telah terbukti-- ampuh untuk mengebalkan terhadap banyak penyakit.

Pasteur pada usia lanjut

Terhitung sejak pertengahan abad ke-19, kebutuhan hidup penduduk dunia nyaris bertambah dua kali hpat. Pertambahan kebutuhan yang bukan kepalang cepat dan beraneka luas jangkauannya ini lebih hebat dari apa yang pernah terjadi di sepanjang sejarah ummat manusia. Akibatnya, pengetahuan modern dan dunia kedokteran sebetulnya telah menyuguhkan kita masa kehidupan yang kedua. Apabila penambahan jangka perpanjangan ini dapat dihubungkan dengan semata-mata karya usaha Pasteur, saya tidak ragu dan bimbang lagi menempatkannya pada tingkat pertama dalam daftar urutan buku ini. Bagaimanapun, sumbangan Pasteur begitu mendasarnya sehingga tak perlu dipertanyakan lagi bahwa Pasteur punya saham besar dalam hal mencegah angka kematian pada akhir abad ini.

Selasa, 18 Maret 2014

Sistem Penerangan Listrik Pertama

Pada tanggal 19 Januari 1883 Sistem penerangan listrik pertama yang menggunakan kabel layang mulai digunakan di Roselle, New Jersey. Sistem itu diciptakan oleh Thomas Alva Edison. Thomas Alva Edison (lahir 11 Februari 1847 – meninggal 18 Oktober 1931 pada umur 84 tahun) adalah penemu dan pengusaha yang mengembangkan banyak peralatan penting. Si Penyihir Menlo Park ini merupakan salah seorang penemu pertama yang menerapkan prinsip produksi massal pada proses penemuan. Ia lahir di Milan, Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 11 Februari 1847. Pada masa kecilnya di Amerika Serikat,Edison selalu mendapat nilai buruk di sekolahnya. Oleh karena itu ibunya memberhentikannya dari sekolah dan mengajar sendiri di rumah. Di rumah dengan leluasa Edison kecil dapat membaca buku-buku ilmiah dewasa dan mulai mengadakan berbagai percobaan ilmiah sendiri. Pada Usia 12 tahun ia mulai bekerja sebagai penjual koran, buah-buahan dan gula-gula di kereta api. Kemudian ia menjadi operator telegraf, Ia pindah dari satu kota ke kota lain. 

Di New York ia diminta untuk menjadi kepala mesin telegraf yang penting. Mesin-mesin itu mengirimkan berita bisnis ke seluruh perusahaan terkemuka di New York. Pada tahun 1870 ia menemukan mesin telegraf yang lebih baik. Mesin-mesinnya dapat mencetak pesan-pesan di atas pita kertas yang panjang. Uang yang dihasilkan dari penemuannya itu cukup untuk mendirikan perusahaan sendiri. Pada tahun 1874 ia pindah ke Menlo Park, New Jersey. Disana ia membuat sebuah bengkel ilmiah yang besar dan yang pertama di dunia. Setelah itu ia banyak melakukan penemuan-penemuan yang penting. Pada tahun 1877 ia menemukan Gramofon. Dalam tahun 1879 ia berhasil menemukan lampu listrik kemudian ia juga menemukan proyektor untuk film-film kecil. Tahun 1882 ia memasang lampu-lampu listrik di jalan-jalan dan rumah-rumah sejauh satu kilometer di kota New York. Hal ini adalah pertama kalinya di dunia lampu listrik di pakai di jalan-jalan. 

Rabu, 05 Maret 2014

Penemu Kamera Digital Pertama Steven J Sasson

Jaman sekarang ini, inovasi teknologi sudahlah menjamur di mana-mana. Salah satu inovasi dalam bidang teknologi terjadi pada kamera digital. Kamera digital sudah bukan barang baru dan asing. Hampir setiap orang di seluruh dunia sudah tidak menggunakan kamera tipe lama yang konvensional untuk mengabadikan momen-momen tertentu. Di sinilah pentingnya peranan kamera digital bagi kemudahan dan hasil instan yang diinginkan penggunanya. Tetapi tahukah Anda siapa tokoh penemu kamera digital yang pertama? Dia adalah Steven J. Sasson, pria asal Amerika Serikat. Berikut ini akan dibahas mengenai kisah perjalanan hidup Steven J. Sasson dan masa-masa gemilangnya saat berhasil dicatat sebagai penemu kamera digital untuk pertama kalinya di dunia.

Pendidikan dan Penghargaan
Steven J. Sasson adalah seorang pria berkebangsaan Amerika Serikat yang dilahirkan pada tanggal 4 Juli 1950. Dia tumbuh besar di Brooklyn, New York, dan sekarang telah menyandang profesi sebagai ahli elektronik dan penemu kamera digital pertama di dunia. Penemu kamera digital ini merupakan alumnus dari Rensselaer Polytechnic Institute dan lulus dengan gelar dibidang teknik elektro. Pada tanggal 17 November 2009, Sasson diberikan sebuah penghargaan langsung oleh Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, saat upacara di East Room, White House, digelar. Penghargaan yang diberikan pada Sasson adalah The National Medal of Technology and Innovation. Penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi bagi para ilmuan, ahli teknik, dan para penemu.

Penghargaan lain yang didapatkan oleh penemu kamera digital yang pertama ini adalah medali Progress dan Honorary Fellowship yang diberikan oleh The Royal Photographic Society pada tanggal 6 September 2012. Penghargaan tersebut diberikan atas jasa Sasson dalam menemukan sesuatu yang berhubungan dengan seni fotografi. Sudah jelas sekali bahwa penemu kamera digital yang pertama di dunia ini mengenyam sukses atas penemuan besarnya yang semakin berkembang pada jaman melek teknologi seperti sekarang ini.

Proses Penemuan Kamera Digital
Sejarah mencatat bahwa Steven J. Sasson menciptakan sebuah kamera digital pada tahun 1975 dan berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah dunia sebagai penemu teknologi kamera digital yang pertama. Sebelumnya, tepatnya pada tahun 1972, Texas Instruments Inc telah mendesain kamera elektronik yang tidak memerlukan film. Namun, kamera elektronik yang diciptakan Texas Instruments Inc bukan merupakan kamera digital. Sasson sendiri pada awalnya mendapatkan tugas dari supervisornya di Eastman Kodak Company, Gareth A Lloyd, untuk membuat sebuah kamera elektronik yang menggunakan charger atau Charger Coupled Device (CCD).

Sayangnya, pencarian Sasson untuk mendapatkan referensi mengenai kamera elektronik dengan menggunakan sistem CCD tidak membuahkan hasil, penemu kamera digital ini mengalihkan perhatiannya pada bahan-bahan yang ada seperti konverter analog ke digital yang pengadaptasiannya muncul dari perusahaan Motorola, kamera Kodak film lensa, dan CCD chip berukuran mini. CCD chip mini itu diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Fairchild Semiconductor. 

Karena jiwa penemu Steven J. Sasson ini sudah kuat, maka dia mencoba memenuhi tugas yang telah diberikan supervisornya di Eastman Kodak Company dan berusaha semampunya untuk menemukan kamera elektronik yang menggunakan CCD. Dari bahan-bahan yang tersedia dan dipilih oleh Sasson, penemu kamera digital pertama itu membuat sebuah sirkuit digital baru. Sirkuit digital baru itu dibangun dengan menggunakan panduan dari pengukuran osiloskop. Dari sirkuit digital tersebut, lahirlah sebuah prototipe kamera digital. Proses pembuatan kamera digital itu berlangsung hingga Desember 1975.

Pada bulan Desember tersebut, Sasson, yang dibantu oleh teknisi utamanya,  membujuk asisten laboratorium agar mau berpose untuk mereka dalam rangka mencoba hasil penemuan pria asal Amerika Serikat itu. Setelah berhasil mengambil gambar asisten laboratorium tersebut dengan kamera ciptaannya, tokoh penemu kamera digital yang pertama itu memeriksa gambar hitam-putih itu. Gambar hitam putih yang berhasil terabadikan dalam kamera memiliki resolusi 0,01 megapixel atau setara dengan 10.000 pixel. Dibutuhkan waktu sekitar 23 detik untuk memindahkan gambar tersebut ke kaset digital, kemudian dibutuhkan 23 detik lagi agar dapat terbaca oleh unit pemutaran hingga akhirnya gambar yang diharapkan muncul di layar televisi.   
Sejak saat itu, Sasson terus mengembangkan penemuannya sampai ia berhasil memenuhi tugas dari supervisornya dan kemudian mencatatkan rekor dalam sejarah sebagai penemu kamera digital pertama di dunia. Tidak heran jika dia dibanjiri oleh penghargaan-penghargaan atas penemuannya tersebut. Penemuan Sasson pun ternyata sangat bermanfaat sekali bagi kita semua yang mengharapkan teknologi yang dapat memberikan hasil instan dan maksimal seperti di jaman sekarang ini. 


Selasa, 04 Maret 2014

Penemu Sinar X

Penemuan Sinar-X untuk Alat Rontgen Pada tanggal 5 Januari 1896, sebuah surat kabar Austria melaporkan penemuan Röntgen tentang jenis baru radiasi yang kini disebut sinar-X. Röntgen dianugerahi gelar kehormatan Doctor of Medicine gelar dari Universitas Würzburg setelah penemuannya. 
Ia menerbitkan total tiga makalah pada sinar-X antara 1895 dan 1897. Pada tanggal 18 Januari 1896 Mesin sinar-X diperlihatkan untuk pertama kalinya. Sekarang, Röntgen dianggap sebagai Bapak dari radiologi diagnostik, spesialisasi medis yang menggunakan pencitraan untuk mendiagnosa penyakit. Wilhelm Conrad Röntgen (27 Maret 1845 – 10 Februari 1923) ialah fisikawan Jerman yang merupakan penerima pertama Penghargaan Nobel dalam Fisika, pada tahun 1901, untuk penemuannya pada sinar-X, yang menandai dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi kedokteran diagnostik. Rontgen belajar di ETH Zurich dan kemudian guru besar fisika di Universitas Strasbourg (1876-79), Giessen (1879-88), Wurzburg (1888-1900), dan Munich (1900-20).
Pada 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus listrik dan tabung gelas yang dikosongkan sebagian (tabung sinar katode), Dia mengamati nyala hijau pada tabung yang sebelumnya menarik perhatian Crookes. Roentgen selanjutnya mencoba menutup tabung itu dengan kertas hitam dengan harapan agar tidak ada cahaya tampak yang dapat lewat. Namun setelah ditutup ternyata masih ada sesuatu yang dapat lewat. Roentgen Menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar tidak tampak yang mampu menerobos kertas hitam tersebut. 
Cahaya yang berpendar pada layar yang terbuat dari barium platino cyanida yang kebetulan berada di dekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar pun hilang. Roentgen segera menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul dari dalam tabung sinar katoda Ia merumuskan teori bahwa saat sinar katode (elektron) menembus dinding gelas tabung, beberapa radiasi yang tak diketahui terbentuk yang melintasi ruangan, menembus bahan kimia, dan menyebabkan fluoresensi. Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kertas, kayu, dan aluminum, di antara bahan lain, transparan pada bentuk baru radiasi ini. Ia menemukan bahwa itu memengaruhi plat fotografi, dan sejak tidak secara nyata menunjukkan beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi, secara salah ia berpikir bahwa sinar itu tak berhubungan pada cahaya. 
Dalam pandangan pada sifat tak pasti itu, ia menyebut fenomena radiasi X. Karena sebelumnya tidak pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar-X. Namun untuk menghargai jasa beliau dalam penemuan ini maka seringkali sinar-X itu dinamai juga sinar Roentgen. Kita menyebutnya sinar Rontgen.  Ia mengambil fotografi sinar-X pertama, dari bagian dalam obyek logam dan tulang tangan istrinya.
Nyala hijau yang terlihat oleh Crookes dan Roentgen akhirnya diketahui bahwa sinar tersebut tak lain adalah gelombang cahaya yang dipancarkan oleh dinding kaca pada tabung sewaktu elektron menabrak dinding itu, sebagai akibat terjadinya pelucutan listrik melalui gas yang masih tersisa di dalam tabung. Pada saat yang bersamaan elektron itu merangsang atom pada kaca untuk mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya sangat pendek dalam bentuk sinar-X. Sejak saat itu para ahli fisika telah mengetahui bahwa sinar-X dapat dihasilkan bila elektron dengan kecepatan yang sangat tinggi menabrak atom. 
Tergiur oleh penemuannya yang tidak sengaja itu, Roentgen memusatkan perhatiannya pada penyelidikan sinar-X. Dari penyelidikan itu beliau mendapatkan bahwa sinar-X dapat memendarkan berbagai jenis bahan kimia. Sinar-X juga dapat menembus berbagai materi yang tidak dapat ditembus oleh sinar tampak biasa yang sudah dikenal pada saat itu. Di samping itu, Roentgen juga bisa melihat bayangan tulang tangannya pada layar yang berpendar dengan cara menempatkan tangannya di antara tabung sinar katoda dan layar. Dari hasil penyelidikan berikutnya diketahui bahwa sinar-X ini merambat menempuh perjalanan lurus dan tidak dibelokkan baik oleh medan listrik maupun medan magnet.
Pada tahun 1901 Röntgen dianugerahi pertama Penghargaan Nobel dalam Fisika . Penghargaan ini secara resmi "sebagai pengakuan atas jasa yang luar biasa ia telah diberikan oleh penemuan sinar yang luar biasa kemudian dinamai menurut namanya".
Semoga Bermanfaat.....

Selasa, 04 Februari 2014

John Mast, Penemu Perangkap Tikus


Sebenarnya alat perangkap hewan, termasuk tikus, telah ditemukan sejak jaman dulu ketika orang masih tinggal di gua-gua. Pada masa itu, orang menangkap hewan untuk berbagai tujuan, di antaranya untuk dimakan dagingnya, untuk diambil kulitnya sebagai bahan pakaian, atau sebagai pertahanan melawan hewan-hewan predator. Bentuk dan desain serta cara kerjanya terus disempurnakan hingga saat ini dan perangkap tikus yang paling banyak digunakan di dunia adalah yang menggunakan pegas seperti yang kita kenal saat ini.
Hingga kini, perangkap tikus yang menggunakan cara kerja mengandalkan pegas dianggap yang paling efektif untuk memenuhi dua tujuan, yaitu untuk riset dan untuk pemberantasan hama. Perangkap tikus model inilah yang ditemukan oleh John Mast. John Mast merupakan warga Lancaster, Pennsylvania. Pada tahun 1985 ia mulai membuat perangkap tikus model pegas dan mematenkannya. Dialah yang tercatat sebagai orang pertama yang memiliki hak paten atas perangkap tikus menggunakan pegas.
Karena efektivitasnya, perangkap tikus John Mast segera populer meski tanpa iklan dan promosi. Lantas John Mast menjual penemuannya pada Oneida Community Ltd, sebuah perusahaan yang memproduksi perabotan perak. Setelah mendapatkan hak atas temuan John Mast, perusahaan itu mendiversifikasi produknya dengan perangkat berbahan baja, termasuk dalam pembuatan perangkap tikus.
Awalnya produksi perangkap tikus Oneida hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Namun permintaan terus berdatangan dari tempat-tempat lain dan bisnis ini menjadi bisnis yang paling menguntungkan. Perusahaan-perusahaan lain kemudian tertarik memproduksinya juga. Pada tahun 2000an, pabrik perangkap tikus Woodstream di Pennsylvania mampu memasarkan 10 juta perangkap tikus per tahun.
Paten perangkap tikus yang dibuat John Mast pun memicu banyak orang untuk memodifikasinya dan membuat paten baru. Kini, tercatat ada 4.400 paten perangkap tikus di Kantor Paten Amerika. Namun tidak semua paten perangkap tikus itu mampu diwujudkan menjadi alat perangkap yang bisa dijual dan menguntungkan. Dari 4000an paten, hanya sekitar 25% yang dapat menghasilkan perangkap tikus layak pakai dan bisa dijual. Meski begitu, perangkap tikus model John Mast tetap yang paling populer.
Diberdayakan oleh Blogger.