Minggu, 02 Maret 2014

Prinsip Dasar Perspektif

Setelah membaca artikel sebelumnya mengenai Pengertian perspektif serta Sejarah perkembangannya, pembahasan kali ini akan melanjutkan pada Prinsip dasar perspektif.
peraturan-peraturan perspektif yang berbeda-beda, pada dasarnya semua mengikuti keadaan alam. dan hal ini dapat dengan baik di perhatikan pada alam sekitar kita. mata manusia sudah terbiasa untuk melihat benda-benda sekelilingnya dalam bentuk perspektif. Maka orang akan lebih cepat menangkap maksud sebuah gambar perspektif dari pada proyeksi ortogonal.
Seperti di ketahui,mata manusia hanya mampu melihat keadaan sekeliling dengan sudut pandang tertentu yang relatif dan terbatas. kemampuan meanusia memandang ini tidak dapat dipaksakan untuk melihat obyek sekeliling dengan sudut pandang yang lebih besar.
Dalam penggambaran perspektif terkonstruksi diumpakan bahwa pengamatan obyek berasal dari satu titik pandang. yaitu titik tempat pengamat berdiri memandang obyek. sudut di persempit secara relatif  dan dengan cara ini garis-garis lurus akan tetap lurus dan menghasilkan gambar perspektif yang tidak terdistorsi. seperti contoh gambar di bawah ini.

sudut pandang perspekti

Pada warna merah adalah pengamat yang memandang sebuah obyek kotak di depannya sehingga pandangan depan nya menyempit  pada ruang tersebut

Terbentuknya Gamba Perspektifr
Hampir semua orang yang bekerja di bidang gambar mengunakan teknik perspektif, sebelumnya pernah mengunakan peralatan fotografi. Alat fotografi yang kita kenal sekarang , adalah suatu perkembangan lanjut dari kamera obscura.
Yohan Baptist Porta ( 1560 ) pernah menulis tentang alat ini. prinsipnya mungkin sudah di pergunakan sejak zaman babilon. sinar masuk  melalui lubang kecil pada sisi depan kotak yang tertutup. dan sinar ini akan membentuk sebuah gambar samar-samar terbalik pada dinding dalam kotak tersebut . dalam gambar, lubang di besarkan untuk mempertajam gambar dilengkapi dengan lensa.
Benda yang disinari akan memantulkan sinar ke semua penjuru namun tanpa adanya cahaya yang menyinari objek tidak akan mungkin objek itu terlihat oleh mata manusia atau tertangkap oleh kamera. sinar-sinar ini memproyeksikan sebuah gambar benda pada mata bagian selaput jala.


Hal ini juga terjadi dalam dunia fotografi. hanya bedanya. sinar-sinar pandang ini di proyeksikan ke atas bidang yang sensitif terhadap cahaya yaitu lembaran film. karena sinar proyeksi ini melalui suatu titik pusat  maka gambar yang di hasilkan dinamakan gambar proyeksi pusat. semua gambar yang dihasilkan oleh camera foto dinamakan juga gambar proyeksi pusat atau gambar perspektif.
Semoga bermanfaat....

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.