Konsep
Dasar Belajar
3 Konsep Dasar Belajar
1. Pengertian
Belajar dapat diartikan sebagai usaha memperoleh dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan. Belajar adalah usaha memperoleh pengetahuan melalui pengalaman (Bower dan Hilgard: 1981).
Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif menetap, yang tidak dihubungkan dengan kematangan, efek obat-obatan, atau keadaan fisiologis, melainkan hasil pengalaman, dan seringkali dipengaruhi oleh latihan (Schwartz: 1972 )
Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku individu yang terjadi akibat adanya interaksi dengan lingkungan. Dalam kegiatan belajar, perubahan perilaku individu itu akan terjadi jika ada interaksi dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik maupun psikis. Interaksi inilah yang memberikan berbagai pengalaman pada diri individu. Perubahan perilaku belajar terjadi karena adanya latihan dan sifatnya permanen.
2.Ciri-Ciri Belajar
a. Adanya perilaku dalam diri individu.
b. Perubahan perilaku tersebut relatif menetap.
c. Perubahan perilaku yang relatif menetap itu adalah hasil interaksi aktif individu dengan lingkungannya.
Dari ciri diatas dapat dijelaskan bahwa perubahan perilaku akibat obat-obatan, minuman keras/ memabukan tidak dapat dikategorikan sebagai kegiatan hasil belajar, dikarenakan perubahan tersebut hanya bersifat sementara. Begitu pula perubahan akibat pertumbuhan/kematangan dan akibat penyakit/kecelakaan. Walaupun perubahan perilakunya menetap akan tetapi terjadi dengan sendirinya, bukan karena adanya interaksi aktif individu dengan lingkungannya.
3. Tahapan Belajar
Menurut Robert M. Gagne tahapan belajar ada 8 yaitu :
a. Belajar Isyarat
Adalah tipe belajar yang paling sederhana, yaitu memberikan reaksi sederhana terhadap rangsang/stimulus.
b. Belajar Stimulus Respon
Adalah memberikan reaksi yang berulang-ulang terhadap suatu stimulus.
c. Belajar Rangkain
Adalah menghubungkan dua atau lebih stimulus dan respon yang dirangkaikan menjadi suatu kesatuan (rangkaian) yang berarti.
d. Asosiasi Verbal
Memberikan reaksi verbal (kata-kata/bahasa) terhadap suatu rangsangan.
e. Belajar Diskriminasi
Adalah memberikan reaksi berbeda terhadap stimulus-stimulus yang mempunyai kesamaan/ hampir mirip.
f. Belajar Konsep
Adalah menempatkan objek-objek kedalam kelompok atau klasifikasi tertentu.
g. Belajar Aturan
Adalah menghubung-hubungkan dua atau lebih dari konsep-konsep dengan aturan-aturan.
h. Pemecahan Masalah
Menggabungkan atau kombinasi beberapa aturan sehingga menghasilkan suatu aturan yang baru untuk memecahkan persoalan.
3 Konsep Pembelajaran
1. Pengertian
Pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar yang tidak hanya dalam konteks guru-murid dikelas formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri oleh guru secara fisik (Arief S Sadiman). Didalam kata pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha-usaha yang terencana didalam memanipulasi sumber-sumber pembelajaran agar terjadi proses belajar.
2. Ciri-Ciri Pembelajaran
Ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah interaksi. Interaksi yang terjadi antara si belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman-temanya, tutor, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainya dari pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai oleh kegiatan pembelajaran. Ada beberapa tahapan tujuan dalam kaitanya dengan kegiatan pendidikan dan pembelajaran, yaitu :
a. tujuaan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan tujuan yang sifatnya umum dan sering kali disebut dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan ini merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dan didasari oleh falsafah negara.
Berdasarkan UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan Indonesia adalah Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Tujuan Institusional
Merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap sekolah atau lembaga pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan sesuai dengan jenis dan sifat sekolah atau lembaga pendididikan. Oleh karena itu setiap sekolah atau lembaga pendidikan mempunyai tujuan intitusionalnya sendiri-sendiri.
c. Tujuan Kurikuler
Adalah tujuan yang ingin dicapai yang ingin dicapai setiap bidang studi .
d. Tujuan Intruksional
Adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran atau intstruksional. Tujuan ini sering dibedakan dalam dua bagian , yaitu :
1. Standar kompetensi
Adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum dan belum dapat mengambarkan tingkah laku yang lebih spesifik yang merupakan seperangkat kompetensi yang dibakukan dan harus dicapai siswa sebagai hasil belajarnya dalam setiap satuan pendidikan.
2. Indikator
Indikator dikembangkan dari kompetensi dasar dengan memperhatikan materi dengan menggunakan kata kerja yang oprasional dengan tingkat berfikir menengah dan tinggi.Tujuan ini dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan kompetensi dasar tersebut dapat dispesifikasikan dan mudah diukur tingkat ketercapaian tujuanya
3 Konsep Tentang Tenologi Informasi dan Komunikasi
a. Informasi
1. Pengertian
Berbicara mengenai informasi tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya data. Untuk itu kita harus tahu dulu pengertian data. Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam informasi (Susanto :2002)
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi (Susanto: 2002). Hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan inforamsi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi tersebut ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, diantarannya :
o Informasi merupakan hasil pengolahan data
o Memberiakn makna
o Berguna atau bermanfaat
2. Hubungan Data dengan Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data melahirkan pemikiran lain. Masudnya apakah suatu proses pengolahan data hanya hanya terjadi satu kali ?bagaiman kalau setelah diproses, diproses lagi? Apakah informasi hasil pengolahan yang diolah kembali tetap merupakan informasi atau menjadi data?
Pada saat tertentu data dan informasi berbeda. Tetapi pada saat yang lain sesuatu yang telah menjadi informasi mungkin menjadi data pada pengolahan selanjutnya, atau sesuatu yang menjadi informasi bagi si A, bagi si B mungkin merupakan data yang harus diolah lebih lanjut guna menghasilkan informasi.
3. Komponen-Komponen Informasi
Dalam fenomena yang Multi-dimensional kita dapat mengenal enam komponen informasi yang masing-masing memiliki sifat, karakteristik, dan ciri khas masing-masing.
Adapun Keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Absolute information, merupakan ’pohonya’, yaitu jenis informasi yang disajikan dengan suatu jaminan dan tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
b. Sustitutional information, yaitu jenis informasi yang merujuk kepada kasus dimana konsep informasi digunakan untuk sejumlah informasi. Dalam pengertian ini, kadang kala diganti dengan istilah ’komunikasi’
c. Philosophic Informasi, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan konsep-konsep yang, yang menghubungkan informasi pada pengetahuan dan kebijakan.
d. Subjective information, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan perasaan dan emosi manusia. Kehadiran informasi ini bergantung pada orang yang menyajikanya.
e. Objective information, yaitu jenis informasi yang merujuk pada karakter logis informasi-informasi tertentu.
f. Cultural informatin, yaitu informasi yang memberikan tekanan pada dimensi kultural.
b. Komunikasi
1. Pengertian
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses, yaitu suatu proses pengoperan dan penerimaan lambang-lambang yang mengandung makna.Schramm (sudjana dan Rivai,1989) menjabarkan pengertian umum komunikasi itu kedalam tiga kategori pokok dengan beberapa istilah khasnya yaitu sebagau berikut.
a. Encode atau penyandi, yaitu komunikator yang mempunyai informasi atau pesan tertentu disajikan dalam bentuk sandi atau kode, seperti bahasa lisan, tulisan dan rumusan.
b. Sign atau signal, yaitu pesan, berita, atau pernyataan teretntu yang ditujukan kepada dan diterima oleh seseorang atau kelompok orang penerima. Pesan ini dapat dilukiskan dalam bentuk gerak tangan, kata-kata lisan, rumusan dan gambar.
c. Decorders, yaitu komunikan yang menerima pesa. Makna decoder adalah pemecah sandi, sebab pesan yang disajikan oleh komunikator dalam bentuk sandi atau lambang harus dapat dipecahkan, dipahami, dihayati, disimak, dan dimengerti betul makna isinya.
2. Hakikat Tekonologi Komunikasi
Kemajuan perkembangan teknologi komunikasi yang spektakuler saat ini, tampaknya hampir tidak ada lagi hambatan untuk berhubungan kemana saja, Bahkan warung telekomunikasi sudah bertebaran diberbagai tempat Kita sekarang ini dapat menikmati manfaat dari dari kemajuan yang dihasilkan oleh revolusi teknologi komunikasi. Mengingat, berbagai keterbatasan yang dahulu dirasakan manusia seperti faktor jarak, waktu, jumlah, dan lain-lain. Kini dapat diatasi dengan penggunaan satelit, hampir tidak ada batas lagi jarak dan waktu untukmenjangkau yang dituju di manapun dan kapanpun yang kita perlukan.
3. Karakteristik Teknologi Komunikasi
Menurut Ploman (Nsution, 2001) kemajuan teknologi komunikasi yang ditandai oleh karekteristik berikut ini.
a. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih di antara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Dengan kata lain kita dapat memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.
b. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan perkombinasian tersebut.
c. Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi
1. Pengertian
Belajar dapat diartikan sebagai usaha memperoleh dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan. Belajar adalah usaha memperoleh pengetahuan melalui pengalaman (Bower dan Hilgard: 1981).
Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif menetap, yang tidak dihubungkan dengan kematangan, efek obat-obatan, atau keadaan fisiologis, melainkan hasil pengalaman, dan seringkali dipengaruhi oleh latihan (Schwartz: 1972 )
Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku individu yang terjadi akibat adanya interaksi dengan lingkungan. Dalam kegiatan belajar, perubahan perilaku individu itu akan terjadi jika ada interaksi dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik maupun psikis. Interaksi inilah yang memberikan berbagai pengalaman pada diri individu. Perubahan perilaku belajar terjadi karena adanya latihan dan sifatnya permanen.
2.Ciri-Ciri Belajar
a. Adanya perilaku dalam diri individu.
b. Perubahan perilaku tersebut relatif menetap.
c. Perubahan perilaku yang relatif menetap itu adalah hasil interaksi aktif individu dengan lingkungannya.
Dari ciri diatas dapat dijelaskan bahwa perubahan perilaku akibat obat-obatan, minuman keras/ memabukan tidak dapat dikategorikan sebagai kegiatan hasil belajar, dikarenakan perubahan tersebut hanya bersifat sementara. Begitu pula perubahan akibat pertumbuhan/kematangan dan akibat penyakit/kecelakaan. Walaupun perubahan perilakunya menetap akan tetapi terjadi dengan sendirinya, bukan karena adanya interaksi aktif individu dengan lingkungannya.
3. Tahapan Belajar
Menurut Robert M. Gagne tahapan belajar ada 8 yaitu :
a. Belajar Isyarat
Adalah tipe belajar yang paling sederhana, yaitu memberikan reaksi sederhana terhadap rangsang/stimulus.
b. Belajar Stimulus Respon
Adalah memberikan reaksi yang berulang-ulang terhadap suatu stimulus.
c. Belajar Rangkain
Adalah menghubungkan dua atau lebih stimulus dan respon yang dirangkaikan menjadi suatu kesatuan (rangkaian) yang berarti.
d. Asosiasi Verbal
Memberikan reaksi verbal (kata-kata/bahasa) terhadap suatu rangsangan.
e. Belajar Diskriminasi
Adalah memberikan reaksi berbeda terhadap stimulus-stimulus yang mempunyai kesamaan/ hampir mirip.
f. Belajar Konsep
Adalah menempatkan objek-objek kedalam kelompok atau klasifikasi tertentu.
g. Belajar Aturan
Adalah menghubung-hubungkan dua atau lebih dari konsep-konsep dengan aturan-aturan.
h. Pemecahan Masalah
Menggabungkan atau kombinasi beberapa aturan sehingga menghasilkan suatu aturan yang baru untuk memecahkan persoalan.
3 Konsep Pembelajaran
1. Pengertian
Pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar yang tidak hanya dalam konteks guru-murid dikelas formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri oleh guru secara fisik (Arief S Sadiman). Didalam kata pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha-usaha yang terencana didalam memanipulasi sumber-sumber pembelajaran agar terjadi proses belajar.
2. Ciri-Ciri Pembelajaran
Ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah interaksi. Interaksi yang terjadi antara si belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman-temanya, tutor, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainya dari pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai oleh kegiatan pembelajaran. Ada beberapa tahapan tujuan dalam kaitanya dengan kegiatan pendidikan dan pembelajaran, yaitu :
a. tujuaan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan tujuan yang sifatnya umum dan sering kali disebut dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan ini merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dan didasari oleh falsafah negara.
Berdasarkan UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan Indonesia adalah Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Tujuan Institusional
Merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap sekolah atau lembaga pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan sesuai dengan jenis dan sifat sekolah atau lembaga pendididikan. Oleh karena itu setiap sekolah atau lembaga pendidikan mempunyai tujuan intitusionalnya sendiri-sendiri.
c. Tujuan Kurikuler
Adalah tujuan yang ingin dicapai yang ingin dicapai setiap bidang studi .
d. Tujuan Intruksional
Adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran atau intstruksional. Tujuan ini sering dibedakan dalam dua bagian , yaitu :
1. Standar kompetensi
Adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum dan belum dapat mengambarkan tingkah laku yang lebih spesifik yang merupakan seperangkat kompetensi yang dibakukan dan harus dicapai siswa sebagai hasil belajarnya dalam setiap satuan pendidikan.
2. Indikator
Indikator dikembangkan dari kompetensi dasar dengan memperhatikan materi dengan menggunakan kata kerja yang oprasional dengan tingkat berfikir menengah dan tinggi.Tujuan ini dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan kompetensi dasar tersebut dapat dispesifikasikan dan mudah diukur tingkat ketercapaian tujuanya
3 Konsep Tentang Tenologi Informasi dan Komunikasi
a. Informasi
1. Pengertian
Berbicara mengenai informasi tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya data. Untuk itu kita harus tahu dulu pengertian data. Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam informasi (Susanto :2002)
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi (Susanto: 2002). Hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan inforamsi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi tersebut ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, diantarannya :
o Informasi merupakan hasil pengolahan data
o Memberiakn makna
o Berguna atau bermanfaat
2. Hubungan Data dengan Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data melahirkan pemikiran lain. Masudnya apakah suatu proses pengolahan data hanya hanya terjadi satu kali ?bagaiman kalau setelah diproses, diproses lagi? Apakah informasi hasil pengolahan yang diolah kembali tetap merupakan informasi atau menjadi data?
Pada saat tertentu data dan informasi berbeda. Tetapi pada saat yang lain sesuatu yang telah menjadi informasi mungkin menjadi data pada pengolahan selanjutnya, atau sesuatu yang menjadi informasi bagi si A, bagi si B mungkin merupakan data yang harus diolah lebih lanjut guna menghasilkan informasi.
3. Komponen-Komponen Informasi
Dalam fenomena yang Multi-dimensional kita dapat mengenal enam komponen informasi yang masing-masing memiliki sifat, karakteristik, dan ciri khas masing-masing.
Adapun Keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Absolute information, merupakan ’pohonya’, yaitu jenis informasi yang disajikan dengan suatu jaminan dan tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
b. Sustitutional information, yaitu jenis informasi yang merujuk kepada kasus dimana konsep informasi digunakan untuk sejumlah informasi. Dalam pengertian ini, kadang kala diganti dengan istilah ’komunikasi’
c. Philosophic Informasi, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan konsep-konsep yang, yang menghubungkan informasi pada pengetahuan dan kebijakan.
d. Subjective information, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan perasaan dan emosi manusia. Kehadiran informasi ini bergantung pada orang yang menyajikanya.
e. Objective information, yaitu jenis informasi yang merujuk pada karakter logis informasi-informasi tertentu.
f. Cultural informatin, yaitu informasi yang memberikan tekanan pada dimensi kultural.
b. Komunikasi
1. Pengertian
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses, yaitu suatu proses pengoperan dan penerimaan lambang-lambang yang mengandung makna.Schramm (sudjana dan Rivai,1989) menjabarkan pengertian umum komunikasi itu kedalam tiga kategori pokok dengan beberapa istilah khasnya yaitu sebagau berikut.
a. Encode atau penyandi, yaitu komunikator yang mempunyai informasi atau pesan tertentu disajikan dalam bentuk sandi atau kode, seperti bahasa lisan, tulisan dan rumusan.
b. Sign atau signal, yaitu pesan, berita, atau pernyataan teretntu yang ditujukan kepada dan diterima oleh seseorang atau kelompok orang penerima. Pesan ini dapat dilukiskan dalam bentuk gerak tangan, kata-kata lisan, rumusan dan gambar.
c. Decorders, yaitu komunikan yang menerima pesa. Makna decoder adalah pemecah sandi, sebab pesan yang disajikan oleh komunikator dalam bentuk sandi atau lambang harus dapat dipecahkan, dipahami, dihayati, disimak, dan dimengerti betul makna isinya.
2. Hakikat Tekonologi Komunikasi
Kemajuan perkembangan teknologi komunikasi yang spektakuler saat ini, tampaknya hampir tidak ada lagi hambatan untuk berhubungan kemana saja, Bahkan warung telekomunikasi sudah bertebaran diberbagai tempat Kita sekarang ini dapat menikmati manfaat dari dari kemajuan yang dihasilkan oleh revolusi teknologi komunikasi. Mengingat, berbagai keterbatasan yang dahulu dirasakan manusia seperti faktor jarak, waktu, jumlah, dan lain-lain. Kini dapat diatasi dengan penggunaan satelit, hampir tidak ada batas lagi jarak dan waktu untukmenjangkau yang dituju di manapun dan kapanpun yang kita perlukan.
3. Karakteristik Teknologi Komunikasi
Menurut Ploman (Nsution, 2001) kemajuan teknologi komunikasi yang ditandai oleh karekteristik berikut ini.
a. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih di antara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Dengan kata lain kita dapat memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.
b. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan perkombinasian tersebut.
c. Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi
0 komentar:
Posting Komentar