Apa Itu Jurnalistik?
jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat
sebagai kegiatan penyiapan,
penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak
melalui
saluran media tertentu.
Jurnalistik
mencakup
kegiatan
dari
peliputan sampai kepada Penyebarannya kepada masyarakat Sebelumnya,jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan
publikasi secara
cetak. Dewasa ini pengertian tersebut
tidak hanya sebatas melalui
media cetak
seperti surat
kabar,majalah, dsb.
Ketika membahas mengenai jurnalistik, pikiran kita tentu akan
langsung tertuju pada kata "berita" atau "news". Lalu apa itu berita? Berita (news) berdasarkan batasan dari
Kris Budiman adalah
laporan mengenai suatu
peristiwa
atau kejadian
yang terbaru
(aktual); laporan
mengenai
fakta-fakta yang aktual,
menarik perhatian,
dinilai
penting, atau
luar biasa. "News"
sendiri
mengandung
pengertian yang penting, yaitu dari kata "new"
yang
artinya adalah "baru".
Jadi, berita harus mempunyai nilai
kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas. Dari kata "news" sendiri, kita bisa menjabarkannya dengan "north",
"east", "west", dan "south". Bahwa si pencari berita dalam
mendapatkan informasi
harus dari keempat sumber arah
mata
angin tersebut.
Selanjutnya berdasarkan
jenisnya, Di bedakannya menjadi "straight news"
yang
berisi
laporan peristiwa politik, ekonomi,
masalah sosial,dan kriminalitas, sering disebut sebagai
berita keras (hard news). Sementara "straight news" tentang hal-hal semisal
olahraga,kesenian,
hiburan,
hobi, elektronika, dsb., dikategorikan
sebagai berita
ringan atau lunak (soft news). Di samping itu,dikenal juga jenis berita yang dinamakan
"feature" atau berita
kisah. Jenis ini lebih
bersifat
naratif, berkisah mengenai
aspek-aspek
insani
(human interest). Sebuah "feature" tidak terlalu terikat pada nilai-nilai berita dan faktualitas. Ada
lagi
yang
dinamakan berita investigatif (investigative news), berupa hasil penyelidikan seorang atau satu tim wartawan secara
lengkap dan mendalam dalam
pelaporannya.
Nilai Berita
Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita didalamnya.
Nilai berita
itu
mencakup beberapa hal,
seperti
berikut.
1. Objektif: berdasarkan fakta,
tidak memihak.
2. Aktual: terbaru,
belum "basi".
3. Luar biasa:
besar,
aneh,
janggal, tidak umum
4.
Penting: pengaruh
atau dampaknya bagi
orang
banyak menyangkut orang penting/terkenal.
5. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis
6.yang tersembunyi,
7. sesuatu
yang
sulit
untuk
dimasuki
8. sesuatu yang belum
banyak/umum diketahui
pemikiran dari tokoh penting,
10.komentar/ucapan dari
tokoh penting
11. kelakuan/kehidupan tokoh
penting, dan
12. hal lain yang
luar
biasa.
Anatomi Berita dan
Unsur-Unsur
Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian,
di antaranya adalah sebagai
berikut.
1.
Judul atau kepala berita
(headline).
2. Baris tanggal (dateline).
3. Teras berita (lead atau
intro).
4. Tubuh berita (body).
Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah
susunan piramida terbalik. Metode ini lebih
menonjolkan
inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal
yang
umum dahulu baru ke hal yang
khusus.
Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa
yang
diberitakan;
juga
untuk
memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah
dari tubuh berita (Budiman 2005) Dengan
selalu
Mengedepankan unsur-unsur
yang
berupa fakta
di
tiap bagiannya,
terutama pada tubuh
berita. Dengan
senantiasa meminimalkan
aspek nonfaktual yang pada
kecenderuangan
akan menjadi
sebuah opini.
Untuk itu, sebuah berita harus memuat "fakta" yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H.
1. Who - siapa yang terlibat didalamnya?
2. What - apa yang terjadi di
dalam suatu peristiwa?
3. Where - di mana terjadinya peristiwa itu?
4. Why - mengapa peristiwa itu terjadi?
5. When - kapan terjadinya?
6. How
- bagaimana
terjadinya?
Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain,
khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau
kolom (column), pojok dan surat pembaca.
Sumber Berita
Hal penting lain yang
dibutuhkan dalam
sebuah
proses
jurnalistik
adalah pada
sumber berita.
Ada beberapa
petunjuk
yang
dapat membantu
pengumpulan
informasi, sebagaimana diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi
Iswara 2005: 67) berikut ini.
1.
Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi
berita.
2. Proses wawancara.
3. Pencarian atau
penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.
4. Partisipasidalam
peristiwa.
0 komentar:
Posting Komentar