Rabu, 02 April 2014

Dasar Jurnalistik

Apa Itu Jurnalistik?

jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat  sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran   media tertentu.
Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada Penyebarannya kepada masyarakat Sebelumnya,jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara  cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalumedia cetak  seperti surat kabar,majalah, dsb.

Ketika membahas mengenai jurnalistik, pikiran kita tentu akan langsung tertuju pada kata "berita" atau "news". Lalu apa itu berita? Berita (news) berdasarkan batasan dari Kris Budiman adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau  kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang   aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa. "News" sendiri
mengandung pengertian    yang   penting, yaitu dari kata   "new" yang artinya adalah "baru". Jadi, berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas. Dari kata "news" sendiri, kita bisa menjabarkannya dengan "north", "east", "west", dan "south". Bahwa si pencari berita dalam mendapatkan informasi  harus dari keempat sumber arah mata angin tersebut.


Selanjutnya berdasarkan jenisnya, Di bedakannya menjadi "straight     news" yang berisi laporan peristiwa politik,  ekonomi, masalah sosial,dan kriminalitas,  sering disebut sebagai  berita keras (hard news). Sementara "straight news" tentang hal-hal semisal olahraga,kesenian, hiburan, hobi, elektronika, dsb., dikategorikan sebagai       berita ringan atalunak (soft news)Di samping itu,dikenal    juga   jeniberita          yang dinamakan "feature"  atau  berita  kisah.  Jenis  ini  lebih bersifat  naratif,  berkisah  mengenai  aspek-aspek  insani (human interest). Sebuah "feature"  tidak terlalu terikat pada   nilai-nilai berita     dan    faktualitasAda lagi yang dinamakan berita investigatif (investigative news), berupa hasil penyelidikan seorang atau satu tim wartawan secara lengkap dan mendalam dalam pelaporannya.

Nilai Berita
Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita didalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa hal, seperti berikut.

1. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
2. Aktual: terbaru, belum "basi".
3. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum
4. Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak menyangkut orang penting/terkenal.
5. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis
6.yang tersembunyi,
7. sesuatu yang sulit untuk dimasuki
8. sesuatu yang belum banyak/umum diketahui
pemikiran dari tokoh penting,
10.komentar/ucapan dari tokoh penting
11. kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan
12.  hal  lain  yang  luar  biasa.


Anatomi Berita dan Unsur-Unsur

Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Judul atau kepala berita
(headline).
2. Baris tanggal (dateline).

3. Teras berita (lead atau intro).


4.  Tububerita (body).

Bagian-bagian di atas  tersusun secara terpadu  dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih  menonjolkan inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum  dahulu baru    ke hal   yang khusus.
Tujuannya adalah untuk memudahkan  atau mempercepat pembaca  dalam mengetahui  apa  yang  diberitakan;  juga untuk memudahkan para redaktur memotong   bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh   berita          (Budiman      2005) Dengan selalu  Mengedepankan     unsur-unsur  yang  berupa  fakta  di  tiap bagiannya, terutama pada    tubuh berita. Dengan senantiasa         meminimalkan aspek  nonfaktual  yang pada kecenderuangan
akan menjadi sebuah opini.
Untuk itu, sebuah berita harus memuat "fakta" yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H.
1. Who - siapa yang terlibat didalamnya?

2.  What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?

3.  Where - di mana terjadinya peristiwa itu?

4Why - mengapa peristiwa itu terjadi?

5. When - kapan terjadinya?


6.  How - bagaimana terjadinya?


Tidak      hanya      sebatas       berita,      bentuk      jurnalistik        lain, khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk  rencana (editorial), artikel opini atau kolom (column), pojok dan surat pembaca.

Sumber Berita

Hal  penting  lain  yang  dibutuhkan  dalam  sebuah  proses jurnalistik adalah pada sumber berita. Ada     beberapa petunjuk yang dapat  membantu  pengumpulan  informasi, sebagaimana diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi Iswara 2005: 67) berikut ini.

1. Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.

2. Proses wawancara.


3.  Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.

4.  Partisipasidalam peristiwa.


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.